Kondisi
lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan bawang daun dapat
memberikan hasil panenyang tinggi. Keadaan lingkungan (iklim dan
tanah) yang cocok sangat menunjang produktivitas tanaman. Olehkarena
itu, lokasi untuk usahatani bawang daun harus memperhatikan keadaan
lingkungan (Cahyono, 2005).
A.
Keadaan
IklimKeadaan iklim yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi
usahatani bawang daun adalah suhuudara, kelembapan udara, dan curah
hujan.
1.Suhu
UdaraBawang daun menghendaki suhu udara berkisaar antara 19
C - 24
Daerah
yang memiliki kisaransuhu udara tersebut adalah daerah yang memiliki
ketinggian 400-1.200 m di atas permukaan laut (dpl). Olehkarena itu,
bawang daun sangat cocok bila di tanam di daerah tersebut. Suhu udara
yang tinggi (lebih dari 24
C)
dapat menyebabkan bawang daun tidaak dapat tumbuh dengan baik (tidak
sempurna).
2.
Kelembaban UdaraKelembaban udara yang optimal bagi pertumbuhan bawang
daun berkisar antara 80%-90%.Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari
90%) menyebabkan pertumbuhan bawang daun tidak sempurna, jumlah
anakan setiap rumpun sedikit dan tidak subur, kualitas daun jelek,
dan produksi biji rendah karenaproses pembungaan dan pembentukan buah
tidak berjalan sempurna. Kelembaban udara yang rendah jugamenyebabkan
pertumbuhan vegetatif terhambat, proses pembuahan terhambat, dan
banyak bunga yanggugur.
3.
Curah Hujan dan Ketinggian TempatBawang daun dapat ditanam sepanjang
tahun (sepanjang musim). Bawang daun tergolong tanamanyang tahan
terhadap hujan sehingga dapat ditanam pada musim hujan serta
memberikan hasil yang cukupbaik. Namun, curah hujan yang cocok bagi
bawang daun adalah sekitar 1.000-1.500 mm/ tahun, denganketinggian
tempat yang cocok (ideal) untuk penanaman bawang daun adalah 700-1200
m dpl.
B.
Keadaan
tanahPemilihan lokasi untuk usahatani bawang daun harus memperhatikan
keadaan tanah yang meliputisifat fisik tanah dan sifat kimia tanah.
Sifat fisik tanah yang cocok bagi tanaman bawang daun adalah
tanahgembur, memiliki solum tanah cukup dalam, dan mudah mengikat
air. Sifat fisik tanah yang baik untukpenanaman bawang daun dijumpai
pada tanah regosol, andosol, dan latosol. Kondisi fisik tanah yang
baik akanmeningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman
sehingga penyerapan zat hara di dalamtanah dapat berjalan lebih baik.
Sedangkan kondisi kimia tanah yang cocok untuk bawang daun adalah
tanahyang memiliki derajat keasaman tanah (pH tanah) berkisar antara
6,5-7,5.
Teknologi
Budidaya
Usahatani
bawang daun perlu didukung dengan teknik bercocok tanam yang baik,
bibit yangberkualitas baik, dan tahapan kerja yang runtut. Teknik
budidaya bawang daun meliputi pembibitan,pengolahan lahan, penanaman,
pemeliharaan, serta perlindungan tanaman dari serangan hama dan
penyakit
Pembibitan
Bawang
daun diperbanyak secara generatif dengan bijinya atau
vegetatif dengan stek. Di Indonesia tanaman ini sulit
menghasilkan biji, perbanyakan denganbiji hanya dilakukan pada waktu
pertama tanam. Untuk menghemat biaya,penanaman selanjutnya
menggunakan bibit stek tanaman induk. Benih biasanya dibelidari toko
bibit/pupuk yang mengimpornya dari luar negeri. Sebelum membeli
benih,perhatikan varitasnya dan tanggal kadaluarsa benih.Rumpun yang
akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat. Rumpundibongkar
bersama akarnya, bersihkan tanah yang menempel dan akar/daun
tua,pisahkan rumpun sehingga didapatkan beberapa rumpun baru yang
terdiri atas 1-3anakan. Untuk mengurangi penguapan dan merangsang
pertumbuhan tunas baur,sebagian daun dibuang. Bibit ini dapat
disimpan di tempat lembab dan teduh selama5-7 hari.
Pengolahan
Lahan
Pengolahan
lahan dilakukan 15-30 hari sebelum tanam. Lahan dibersihkan
dariberbagai jenis gulma dan sisa tanaman yang tidak bisa membusuk
dan terurai,termasuk tanaman kayu pada tanah tegalan, serta batu-batu
krikil. Kemudian tanahdiolah dengan dicangkul, dibajak, atau
ditraktor sehingga didapatkan tanah yanggembur. Kedalaman tanah
olahan adalah 30-40 cm. Kemudian buat parit untukpemasukan dan
pengeluaran air
TEHNIK
PENANAMAN
Bawang
daun dapat ditanam dalam pola tanam tanaman tunggal atausistem
tumpang sari. Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam
adalahdengan tanaman cabe. Penanaman dilakukan sepanjang tahun asal
air tersedia.Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal
kemarau (Maret).
Lubang
tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.
Sebelum
tanam bibityang siap tanam sebaiknya direndam dalam larutan fungisida
selama 10-15 menit.Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di
sekitar pangkal bibit pelan-pelan.
PENYIANGAN
Gulma
disiangi dua kali, yaitu waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan
6minggu. Lakukan penyiangan dengan hati-hati dan gunakan
cangkul/kored.Rumput liar yang tumbuh di parit antar bedengan juga
harus disiangi. Untuk menjaga kebersihan kebun dan tanaman,
lakukan pemotongan tangkai bunga dandaun tua. Pemangkasan ini juga
merangsang pertumbuhan anakan.
PEMUPUKAN
Pupuk
yang diberikan adalah 300 kg/ha urea dan 600 kg/ha ZA. Keduapupuk ini
diberikan bersamaan dengan penyiangan yaitu pada 3-4 minggu dan
6minggu setelah tanam masing-masing ½ dosis. Pupuk diberikan di
dalam larikandi antara barisan bawang.
HAMA
Hama dan
PenyakitA.
Hama
Ulat tanah
merupakan
hama bagi tanaman bawang daun, mempunyai
ciri
sebagai berikut:kupu-kupu betina berwarna coklat tua dengan titik
putih dan bergaris-garis.
31Panjang
ulat 4-5 cm. Gejala: ulat menyerang pangkal batang sehingga
tanamanterkulai. Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam
hari, menjagakebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman
bukan Liliaceae.Pengendalian kimia: umpan beracun yang dipasang di
malam hari berupacampuran 250 gram Dipterex 95 Sl 125, 10 kg dedak
dan 0,5 gram gula merahdan dilarutkan dalam 10 liter air; Insektisida
berupa Dursban atau Hostahion.
B.PENYAKIT
Busuk
daun daun bercak ungu merupakan penyakit pada tanaman bawangdaun.
Busuk daun mempunyai gejala sebagai berikut: muncul bercak hijau
pucatdi ujung daun, daun layu dan mengering dan diseliputi oleh jamur
hitam;berkembang di musim hujan. Pengendalian: menggunakan
benih/bibit sehat, rotasitanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan
fungisida Dithane, Antracol atauDaconil. Lalu untuk bercak ungu
gejalanya adalah pada daun terdapat bercak kecilberwarna putih sampai
kelabu, membesar menjadi agak keunguan dan ujung daunmengering.
Serangan berat menyebabkan busuk pangkal batang . Pengendalian:cara
perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan
Liliaceaedan menggunakan bibit sehat. Fungisida yang dapat digunakan
adalah Antracol 70WP, Dithane M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan
4F.Pestisida hanya digunakan jika perlu, tetapi mengingat resiko yang
akanditanggung jika terjadi serangan hama dan penyakit, pestisida
sudah diberikansebelum terjadi serangan/jika sudah ada tanda-tanda
awal munculnya hama danpenyakit